48
4
[Ketidaksiapan Pasca Persalinan] Saat hamil dulu, tidak pernah terbayang dalam benakku akan melalui operasi sesar (SC). Dalam bayanganku, proses persalinanku akan pervaginam atau alami. Jadi, selama hamil dulu aku begitu menghindari untuk membaca informasi atau artikel seputar SC. Ternyata hal itu adalah sebuah kesalahan. Karena qadarullah, Allah punya kehendak yang lain. Setelah berjuang untuk induksi, ternyata harus berakhir di meja operasi. Ketidaksiapan untuk SC itu terasa sekali ketika operasi itu selesai. Bukan hanya pemulihan persalinan yang lebih lama, tetapi ternyata berdampak sekali terhadap kesehatan mental, kewarasan diri. Di satu sisi kita ingin merawat anak, di sisi lain bekas jahitan kita pun belum mengering. Di satu sisi ingin mengasuh anak sepenuhnya, tetapi di sisi lain untuk mengurus diri sendiri saja serasa tidak berdaya. Hal yang kupikirkan saat itu hanya satu, merasa tidak berguna. Setelah mengikuti kuliah WhatsApp (kulwap)-nya @healthcarepedia.id tentang VBAC sekitar dua pekan lalu, kubaru tahu bahwa yang kualami dulu adalah sesuatu yang wajar. Sebab, ternyata salah satu risiko SC memang dapat meningkatkan kecenderungan depresi yang dialami ibu setelah persalinan, terutama ibu baru. Dari situ, aku baru tersadar bahwa sangatlah penting mencari ilmu, informasi seputar berbagai persalinan. Meski nantinya kita tetap condong pada satu jenis persalinan. Bukan hanya agar kita dapat mempersiapkan dananya, tetapi agar kita lebih dapat mempersiapkan mental setelah mengetahui risiko dari persalinan yang nantinya akan kita alami. #riasrise
55
10
[Mengenal VBAC dan Persalinan Lainnya] Sebagai orang yang pernah SC dan sangat ingin persalinannya pervaginam (normal). Beberapa bulan setelah lahirnya Umar, aku baru tahu kalau ada istilah VBAC atau vaginal birth after caesarean. Maka, aku mulai mencari informasinya sedikit demi sedikit. Sayangnya, jarang sekali kutemukan kuliah online tentang VBAC. Itu kenapa aku sangat excited ketika @healthcarepedia.id mengadakan kulwap VBAC. Apalagi ketika membaca profil pematerinya yang tidak hanya berkompeten secara keilmuan tentang VBAC, tetapi juga berpengalaman VBAC. Sebulanan menunggu, akhirnya Selasa kemarin kulwap VBAC terlaksana juga. Sejak awal kelas ini dibuka rasanya begitu merinding karena takjub dengan kisah kehamilan dan persalinan kedelapan anak mba @deadoulaamani. Lalu ketika memasuki materi, banyak mendapat informasi seputar kehamilan dan persalinan. Semakin takjub dengan kebesaran Allah yang begitu hebatnya menciptakan manusia. Selalu ada rahasia di balik penciptaannya. Sepanjang kulwap hingga closing statement, mba Dea tidak henti mengingatkan untuk selalu percaya pada Allah, berserah kepada Allah karena Allah lah sebaik-baik penolong. Melalui kulwap ini aku seperti diingatkan kembali bahwa tugas manusia hanyalah berikhtiar, masalah hasil hanya Allah yang bisa menentukan. Seperti kata mba Dea, Ketika seorang wanita sudah diciptakan janin (dalam rahimnya), maka Allah juga sudah menyiapkan jalan keluarnya. Selengkapnya di: http://www.riasrise.com/2020/06/mengenal-vbac-dan-persalinan-lainnya.html #riasrise #vbac
133
12
[Umar Mengulang Tahun yang Pertama] Masih jelas teringat setahun lalu. Bagaimana letihnya menunggu kontraksi yang tidak kunjung datang. Bagaimana senang sekaligus sakitnya mengalami kontraksi yang begitu panjang. Bagaimana sedihnya ketika pembukaan mentok hingga mendapati kenyataan bahwa harus dioperasi. Bagaimana sangat dinginnya ruang operasi. Bagaimana senangnya ketika mendengar suara tangis bayiku di ruang operasi. Pun, bagaimana lelahnya Mas dan adik ipar berjuang mencari pendonor ASI. Hari itu, semua rasa bercampur menjadi satu. Masih jelas teringat setahun lalu. Sewaktu aku pertama kali mendekap tubuhmu, menyentuh tangan mungil. Begitu hangat. Saat itu, kamu begitu anteng dan tak berdaya. Begitu pasrah ketika dibedong. Begitu senang ketika diayun. Saat itu, penglihatanmu belum begitu jelas, masih meraba orang-orang yang ada di dekatmu. Hari berganti, bulan berlalu, pertumbuhan dan perkembanganmu sudah mulai terlihat. Langkahmu sudah semakin mantap. Gerak tubuhmu sudah semakin aktif. Bicaramu sudah mulai terlihat jelas. Satu kata dua kata tiga kata. Ekspresimu sudah semakin beragam. Tangismu sudah tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi untuk mencari perhatian kami. Hari berganti, bulan berlalu, hari ini genap setahun sudah usiamu. Itu berarti genap sudah setahun aku dan Mas @muflihin_ibnu_m.nur menjadi Bunda dan Abatimu. Banyak perjuangan yang telah kita lalui. Banyak pelajaran yang kami dapat darimu. Tentang kebersyukuran, kesabaran, rela berkorban, dan lainnya. Pun banyak harap yang kami sempat padamu. Seperti nama tokoh yang kami cantumkan pada namamu, Umar (Umar bin Abdul Aziz dan Umar bin Khattab) dan Muhammad Al-Fatih. Selamat mengulang tahun pertama ya bunayya, Abdullah Umar Alfatih! Perjalanan tahun pertama sudah kita lewati bersama. Mari kita stok kembali semangat, kesabaran, dan kebersyukuran untuk bekal perjalanan esok hari hingga tahun-tahun selanjutnya. Semoga usiamu semakin berkah. #riasrise
108
0
[Idulfitri Ketika Pandemi] Idulfitri tahun ini terasa berbeda sekali. Tahun lalu kontrakan masih begitu ramai oleh kehadiran Mas, ibu, bapak, adik, adik ipar, dan Umar yang masih berusia sepekan. Sementara idulfitri tahun ini hanya menyisakan kami bertiga di kontrakan. Idulfitri tahun ini terasa berbeda sekali. Salat yang biasanya diselenggarakan di masjid atau lapangan, tahun ini dianjurkan untuk #dirumahaja. Silaturahmi ke rumah sanak saudara yang bisa bebas dilakukan, tahun ini harus dilakukan dengan menaati protokol kesehatan. Idulfitri tahun ini terasa berbeda sekali. Efek pandemi yang selalu disemogakan segera usai. Sesuatu yang tidak pernah kusangka akan terjadi dalam hidup kami. Mudik yang direncanakan pun terpaksa harus diurungkan kembali. Idulfitri tahun ini terasa berbeda sekali. Meski silaturahmi secara langsung sulit dilakukan. Namun, teknologi dapat menyatukan jarak yang membentang. Sesuatu yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Apalagi melihat para orang tua ber-Zoom, ber-Google Meet dengan sanak saudara lainnya. Idulfitri tahun ini memang berbeda. Namun, semoga banyak hikmah yang bisa diambil. Pun jangan pernah lelah untuk merapal doa agar pandemi ini lekas usai. Designed by suami #riasrise
46
0
Gema takbir mengumandang, pertanda Syawal telah datang. Meski Ramadhan baru saja berlalu, semoga semangat beramal kebaikan akan terus melaju. Syawal tahun ini mungkin saja berbeda, tetapi semoga tidak berkurang maknanya. Meski kita hanya berlebaran #dirumahaja, semoga silaturahmi di antara kita akan terus terjaga. Selamat idulfitri 1441 H. Selamat berlebaran bersama keluarga tercinta. Sembari jangan lupa merapal doa, agar pandemi ini segera diangkat oleh-Nya. Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah menerima amal ibadah yang kita lakukan di Ramadhan kemarin. Semoga tahun depan, Allah masih mempertemukan kita kembali dengan bulan Ramadhan. -Rias, Muflihin, Umar- Designed by @reginaf.a_ #riasrise
19
0
[Penghujung Ramadhan] Hari ini adalah penghujung dari bulan Ramadhan, bulan yang begitu mulia. Bulan yang berlimpah pahala. Bulan yang membuat semua orang ingin berlomba-lomba dalam kebaikan. Jika diibaratkan perlombaan, kita sudah mencapai garis finishnya. Namun, apakah kita sudah benar-benar menyelesaikannya dengan baik, dengan maksimal? Ataukah kita justru bermalas-malasan dan tertinggal dibanding yang lain. Bagaimanapun itu, tentu Allah akan melihat usaha yang kita lakukan. Meski terseok, meski tertatih. Semoga Allah menerima amal kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadhan ini. Semoga semangat itu terus terjaga hingga Allah pertemukan kita kembali dengan bulan Ramadhan selanjutnya. #riasrise #30HariCeritaRamadanFLPYogya #30HCRFLP30
22
1
[Pandemik Kapan Usai: Rasa Takut yang Mendominasi Kebosanan] Dua bulan setelah pandemik mewabah, rasanya begitu aman ketika #dirumahaja. Namun, ketika mendapat kabar terbaru tentang pandemik ini, baik di media sosial, portal berita, atau aplikasi messenger, rasa aman itu seketika memudar dan berganti dengan kekhawatiran. Apalagi di bulan Mei ini. Jumlah kasus yang positif terus bertambah. Bukan hanya dari orang biasa, tetapi juga dari tenaga medis. Orang-orang masih suka berkerumun di area publik, seperti di Bandara Soekarno Hatta atau McD Sarinah yang waktu itu sempat ramai diperbincangkan. Bahkan ada juga yang tidak mengenakan masker. Bukan hanya itu, semenjak beberapa swalayan atau supermarket yang awalnya tutup terus pertengahan bulan ini kembali dibuka, membuat orang-orang lupa bahwa pandemik belum usai. Ditambah lagi momentum Idul Fitri yang masih identik dengan serba baru, membuat orang-orang rela berdesakan untuk membeli baju baru. Hal ini tentu berdampak pada peningkatan kasus Covid-19, yang paling mengejutkan penambahan kasus positif tanggal 21 kemarin yang hampir mencapai 1.000. Membaca berita itu rasanya begitu sedih dan semakin takut. Seringkali rasa bosan dan jenuh karena dua bulan #dirumahaja itu pernah melanda. Namun, rasa takutku akan terkena Covid-19 jauh lebih mendominasi kebosananku, apalagi jika ingat kalau sekarang memiliki Umar yang masih bayi. Ingin mengajaknya bepergian keluar, bahkan mudik, tentu rasa dipikir berkali-kali karena aku begitu takut jika Umar tertular. Apalagi setelah menonton Instagram Live @ayahbunda_ bersama dr. Aman (Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia), ternyata kasus Covid-19 pada anak (bayi-18 tahun) di Indonesia terbilang cukup tinggi di Asia. Penyebabnya tentu karena tertular orang tuanya. Maka, di acara tersebut dr. Aman sangat menganjurkan—bahkan mengharuskan—orang tua untuk tidak mengajak anak keluar rumah jika tujuannya bukan untuk imunisasi atau sakit. Pun jika orang tua masih sering keluar karena ada urusan, perhatikan protokol kesehatannya.
17
0
[Cerita dalam Berbagi Makanan] Beberapa hari lalu, Mas bercerita tentang pengalaman pertamanya membagikan makanan bersama tim @dapur.peduli. Banyak hal menarik yang ditemuinya. Banyak hal tak terduga yang ternyata ada. Seperti kisah penjual bakso yang tiba-tiba beralih profesi ketika pandemik mulai menjangkiti negeri ini. Dagangannya yang biasanya ramai tiba-tiba menyepi. Akhirnya, dia pun memutuskan untuk menjual gerobak baksonya dan membeli becak. Sayangnya, becak itu tidak digunakan untuk mencari nafkah. Namun, digunakan untuk tempat menunggu datangnya bantuan dari orang lain. Kisah lainnya, ada juga sekelompok orang yang berpura-pura menjadi pengemis atau pemulung agar diberi bantuan orang lain. Biasanya mereka dikoordinasi oleh entah siapa. Mas juga bilang, kalau bergerombol biasanya mereka yang hanya berpura-pura menjadi pemulung atau pengemis. Meski begitu, masku juga tetap mendapati orang yang pemulung sungguhan, yang mencari barang-barang bekas untuk dijual kembali. Dari kisah-kisah tersebut, aku mengambil pelajaran bahwa terkadang sebuah kondisi dapat mengubah kehidupan kita. Namun, tinggal bagaimana usaha yang kita lakukan untuk kembali mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik. Pun jika kita ingin berbuat baik, tetaplah berbuat baik. Meski terkadang ada rasa ragu ketika membantu orang lain, sementara kita tahu dia berbohong dengan keadaannya. Terlepas dari jujur tidaknya orang yang kita bantu, itu urusan dia dengan Tuhan-nya. #riasrise #30HariCeritaRamadanFLPYogya #30HCRFLP28
27
6
[Menunggu dan Bersyukur] Tahun lalu, di tanggal-tanggal ini aku sedang menunggu datangnya kontraksi asli. Kalau kata ibu-ibu hamil, istilahnya gelombang cinta. Mas dan ibu pun ikut menunggunya. Menunggu dari pagi sampai malam tidak kunjung datang. Pun menunggu dari hari ke hari tetap tidak kunjung datang. Hingga akhirnya harus diinduksi dan qadarullah ternyata harus berakhir di meja operasi. Setahun berlalu setelah hari itu, di tanggal-tanggal ini aku bisa bertemu dengan seseorang yang kutunggu di hari itu. Seseorang yang kini bisa kulihat tumbuh kembangnya. Dari tidak berdaya hingga sekarang bisa melangkah ke mana-mana. Menuju satu tahun usianya, ada rasa haru yang tersimpan. Ada rasa syukur yang tersemat. Bersyukur karena Allah begitu baik mengamanahi seorang anak kecil dalam hidup kami. Mengamanahi untuk dirawat, dijaga, didik hingga semuanya kami pertanggung jawabkan di akhirat kelak. Mudahkan kami Ya Rabb. #riasrise #30HariCeritaRamadanFLPYogya #30HCRFLP27